Dari total 18 proyek baru yang diluncurkan tahun ini, 11 proyek di antaranya berada di Bintaro, Serpong, Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

Total apartemen kondominium kelas menengah ke bawah tersebut adalah sebanyak 7.300 unit. Harga yang dibanderol Rp 12 juta hingga Rp 20 juta per meter persegi. 

Bergesernya pengembangan kondominium murah tak lain karena pembangunan infrastruktur ke wilayah pinggiran. Hal ini terutama karena pembangunan infrastruktur jalan tol dan jaringan rel kereta api berbasis konektivitas.

Pembangunan light rapid transit (LRT), menurut Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo, juga memungkinkan kawasan-kawasan di sekitarnya punya potensi untuk tumbuh lebih pesat.

"LRT jangkauannya lebih luas, banyak kawasan yang terlewati. Sebut saja Bogor, Cibubur, Bekasi, Cengkareng," ujar Arief kepada Kompas.com, Kamis (15/10/2015).

Jadi, pembangunan kondominium masa depan akan banyak mengikuti jalur tol, LRT, dan commuter line.